Thursday, February 4, 2016

Umroh Itinirary


Umroh Dalam Kenangan
 

Kamis,  2 April 2009

Sedari Zuhur aku mengecek ulang koper ku, apa saja yang kurang. Tak lupa aku juga pamit ke tetangga2 sebelah kamar di Sakan (asrama) terutama Sakinah salah satu yg terdekat di lantai 4, Ibu2 asrama dll. Sekitar jam 15.30 waktu Kuwait .....Asar tiba. Aku segera wudhu untuk solat ashar di sakan. Setelah beres ga lama Ka Akim telpon akan segera menjemput. Kita menuju ke apartemen. Perasaan ku makin excited. Tiba di apartemen, Ayu Iyen sedang menyetrika beberapa baju. Ayu iyen nawarin aku makan. Tapi rasa bahagia yang membuncah rasanya membuat perutku terasa kenyang. Setelah Ayu Iyen dan Alvi siap koper-koper di masukan ke mobil. Jam 17.30 kita menuju masjid Jabriya. Ka akim berhenti sejenak untuk isi bensin. Jabriya salah satu daerah yang ramai expat. Terlihat, banyak apartemen2. Mobil Ka Akim semakin mendekat ke masjid, dari kejauhan di luar masjid Jabriya Sudah terlihat banyak yang datang. Aku mengenali wajah-wajah sebagian besar mereka yang biasa ku temui di acara2 KBRI dll. Aku liat seorang wanita yg sudah pake baju setelan putih abaya dengan kerudung putih. ( yang ternyata dia mejadi salah satu roommate ku di hotel). Aku juga liat Ismail, sepupuku. Lalu kita bertegur sapa...Ismail, umroh Ama siapa? Ternyata dia sendiri, tak ada dari pihak keluarganya yang ikut. Kita saling menyapa dgn yg lain juga , ramah tamah, tapi ga lama suara dari TOA memanggil kita semua untuk berkumpul.  Ada kata-kata sambutan dari panitia untuk briefing sebentar. Lalu karena azan maghrib sudah terdengar diputuskan untuk break dulu untuk sholat maghrib. Wah aga antri ni. Jadi aku inisiatif ganti2an jagain Asia, anaknya Ustazah Lathifah. Lucunya...liat anak2..tidak hanya latifah yg membawa anak kecil, sebagian besar dari jamah umroh ini keluarga muda, ada juga yg baru dikarunia anak, ada yang  masih balita , usia SD dan SMP. Semua anak nya di bawa.  Ada yang bawa dua, ada yang tiga anak. Jadi rame dengan suara-suara lucu mereka. 

Di depan masjid, di bawah pohon kurma, dengan sinar rembulan temaram berpadu dg lampu2 sorot kuwait yg super terang, kita melanjutkan briefing kembali utk pembagian kelompok bus. Ada dua bus. Aku dapat di Bus 1 terpisah dengan Ayu Iyen dan Alvi. Cuaca di kuwait saat itu sungguh cerah menambah rasa bahagia ku menuju Baitullah. Allahuakbar. Dari yang kuamati background jamaah umroh ini sangat beragam. Dari sisi usia, dari bayi hingga nenek kakek ada. Jenis pekerjaannya pun beragam ada yang menjadi Staf, Manager, teknokrat, Ibu rumah tangga,Pelajar, mahasiswa  dll. Nama mereka disebut satu-persatu. Hingga tibalah namaku. Anita. Ya, anita di Bus 1 ya. Begitu yang ku dengar dari TOA. Setelah semua jelas. Kita berdoa memohon keselamatan pada Allah. Aku lihat Alvi berpelukan dengan Ka Akim. Ka akim ga berangkat umroh karena ada tugas di kantornya.

Kita semua menuju ke bus. Koper maroon ku yg baru kubeli bersama Fina segera ku angkat untuk dimasukan ke bagasi bawah bus. Lalu handbag hitam  tetap kuselempangkan di bawa naik ke dalam bus. Semua sudah ku atur yang ada di dlm tas hitamku hanya benda2 kecil yg memang penting. Juga tak ketinggalan buku diary ku sehingga aku ingat jam berapa aku melakukan apa. Hehe...  Oya aku baru inget pas di dalam bus, aku membawa 2 plastik besar jus2 ku yang kukumpulkan dari sakan. di sakan kita dapet jatah jus kotak banyak bgt dg beragam rasa buah. Ku bagikan ke hampir semua jamaah umroh yang ada di bus 1 sembaring kenalan dengan mereka. Kita akan se bus selama perjalanan PP Kuwait –Arab Saudi.  Aku lihat mereka orang-orang yang baik sekali, ramah, aku semakin merasa kerasan ada di bus 1. Aku baru menyadari bahwa aku ga punya seatmate alias sendiri. Bus ini ada 2 bangku setiap kolomnya. Nah karena di sampingku kosong enak juga ni utk naro tas ku, buku diary, botol air mineral/makanan , jaket dll. 

Tepat Jam 19.30 bus berangkat.....Bismillah.....Assalamualaikum wr wb...Ustad  yang duduk paling depan membuka.....yang biasa ku panggil Bang Aziz suami Uztazah Lathifah. Wah aku semakin bahagia bisa se bus dengan mereka. Kapan saja ada pertanyaan seputar umroh hukum2 dll aku tinggal tanya. Alhamdulillah. Bang Aziz segera mulai dengan doa perjalanan. Sambutan , ramah tamah kepada seluruh jamaah umroh. Aku duduk di pinggir kiri bus, jadi memang lebih jelas melihat jalan. Tapi karena semakin malam walau lampu sorot sangat terang tapi tak akan sejelas kalo siang. Akhirnya aku baca buku yang baru saja dibagikan oleh Lathifah dari Masjid Kabir ttg panduan umroh. Nah di halaman pertama aku membaca tentang pentingnya kebersamaan, ukhuwah, dll. Dalem hati, apa kaitannya dgn umroh...dan ternyata itu memang benar sangat terkait, ibadah ini sangat mendidik kita ttg kebersamaan ...lihat saja dari perjalanan awal hingga di Masjidil Haram di Mekah , pas sa’i atau antri wudhu,dll memang smuanya bersama-sama. Awal membaca nya aku agak bingung....tapi semakin ku resapi buku itu memang benar2 menyentil aku untuk makin peduli dengan lingkungan sekitarku. 

Tak bisa dipungkiri setelah sejam berlalu di bus, aku merasa agak kesepian. Smua isi penumpang ada pasangan, bahkan membawa anak. Mau ngobrol dg mereka, belum terlalu akrab, mereka juga sibuk dengan anak2 mereka. Disamping kanan ku ada nenek kakek yang subhanallah terlihat masih romantis duduk saling bersandar kepala dan saling berpegang tangan. Sedang aku, aku sendirian. Agak sedih juga. Tapi aku terus membaca buku, berzikir, dan  terus berusaha tenang ..everything will be allright. Aku terus berzikir ...memuja Allah SWT. Tak putus2 nya aku mengucap syukur. Aku tak sabar rasanya ingin segera tiba di Mekah. 

Pukul 21.00 kami tiba di imigrasii perbatasan Kuwait –Arab Saudi. Hanya 30 menit , kita selesai stempel pasport dan visa. Yang lama cek bagasi karena semua mobil diperiksa satu persatu dan mobil2 itu antri. Lajur2 nya seperti di terminal blok M, banyak. Kita agak di tunda karena rombongan. Para petugas mendahulukan mobil2 pribadi. Ada mobil sedan, di dalamnya ayah, ibu, dan dua anak. Keliatannya keluarga bahagia. Seru juga yah dalem hati ku. Aku juga bertanya2 apa mereka mau umroh juga yah?  Aku liat ada beberapa mobil pedagang. Karena isinya banyak banget barang2 kelontong dsb jadi ini juga makan waktu lama. Sembaring nunggu banyak diantara kita pada foto2, bagus ga ketahuan si petugas. Di sana mereka ga segan2 ngambil kamera kita kl ketauan.  Ada juga yang pada ke toilet. Atau merenggangkan otot . Aku godain Asia, dia keliatan ngantuk tapi ga mau tidur jadi jalan2 di samping lajur tempat koper2 kita dibuka, di samping bus. Sudah mulai makin dingin. Baru kemudian tibalah giliran bus kita. Para petugas mulai mendekati bus kita. Subhanallah mereka tanpa banyak bicara dan tidak pula memeriksa koper2, langsung mempersilahkan jalan untuk memasuki area pemerintahan mereka , Arab Saudi. Kuliat jam sudah jam 23.00. Apa karena mereka pikir orang2 indonesia baik2 apalagi ini jamaah umroh, kan ga mungkin bawa barang illegal atau sejenisnya. Allah yasir umurona Alhamdulillah

Wah ini sudah terasa perjalanan nan panjang seperti tak berujung. Jam berganti jam. Diluar jedela terlihat gelap karena pencahayaan tak semodern di kuwait. Tapi masih bisa liat jalan2 kota di Arab Saudi. Masuk kampung2 masyarakat arab, lewat warteg-warteg ala arab tempat para truk2 berhenti .Terlihat supir2 nya minum kopi sambil istirahat. Sudah semakin terbiasa, aku mulai bosen ngeliat ke jalan. Aku tertidur.

Jum’at  3 April 2009

Samar-samar aku mendengar suara. Aku terbangun sekitar pukul 4.15. Sudah masuk waktu shubuh. Aku liat jamaah umroh turun dari bus satu per satu. Dari jendela terlihat ini seperti rumah makan , cukup sederhana. Toilet nya tidak terlalu rapih. Kita antri. Mushola nya tidak terlalu besar tapi Alhamdulilah untuk laki2 dan perempuan dipisah. Ada hordeng hijau yg menutupi tempat sholat perempuan. Setelah itu aku bergegas sebisa mungkin segera ke bus. Dingin. Sepi. Mobil yang melewati jalan ini bisa dihitung jari.  Tidak lama setelah itu bus kita melanjutkan perjalanan. Sudah pagi...lampu2 jalan di Arab Saudi mulai dimatikan. Pemandangan sudah makin terlihat. Sungguh menyenangkan melihat negri Arab dari mata telanjang. Dulu Cuma lihat dari TV dan itupun tidak se detail ini. Ini  kali pertama aku melihat padang rumput hijau luas nan indah di Arab. Seorang Bapak setengah baya berbaju gamis putih lengkap dengan sorbannya dan beberapa pemuda terlihat mengangon onta2 mereka sarapan rumput. Subhanallah. Terlihat rumah2 desa ala Arab. Unik. Bentuk nya kotak-kotak bercet sewarna dg debu. Terlihat pintu dan beberapa jendela. Arsitekturnya sederhana dan tertutup rapat. Ini utk adpatasi dg alam untuk mecegah dingin di musim dingin dan debu dan terik jika musim panas tiba. Jarak antar rumah satu dengan lainya sangat berjauhan. Banyak terlihat pohon kurma. Ada beberapa toko kelontong. Sangat sederhana. Sesekali ada pom bensin tua.  Pernah kita berhenti di pom bensin untuk isi bensin sekalian istirahat dan buang air. Tapi toilet nya bentuknya agak aneh kaya WC jaman dulu yg dibuat dari semen. Ini bener2 kampung nya nih, ternyata begini yah ‘kampung’ di Arab. 

Semakin lama semakin mendekat ke arah kota. Terlihat mulai ramai penduduk. Bus kita melewati pasar-pasar. Rumah-rumah penduduk juga semakin beragam bentuk arsitekturnya. Rumah nya besar besar. Jarak antar rumah semakin dekat. Penduduk nya padat.  
Semua penumpang bus ini sepertinya mulai bangun. Suara anak2 mulai terdengar kembali. Pasangan2 sudah saling ngobrol minum atau makan cemilan. Aku sibuk dengan zikir ku dan nulis diary ku, krn mau ngobrol ama pasangan tp entah dmn ia berada hehe

Rasanya makin tak sabar untuk melihat tanah harom, leher semakin memanjang beberapa centi,melongok ke kaca dpn. Untungnya aku duduk di urutan ke 3. Cukup leluasa melihat ke depan dan ke samping tentunya. Dan...Bang Aziz menjawab penasaranku yang dari tadi aku bertanya-tanya dalam hati. Ini dimana yah? Udah sampe mana? Kok makin ramai orang-orang di jalan.Dan aku mulai ngeh ooo iya ini kan hari jumat. Bang Aziz beranjak dari tempat duduk nya, dengan TOA di Bus terdengar jelas : Saudara-saudaraku Bapak Ibu kita sudah tiba di perbatasan tanah haram (area suci). Dan jam tangan ku menunjukan pukul 11.30. Seperti kita ketahui orang Arab laki2 dan perempuan sholat jumat. Terlebih ini di Madinah. Rasa bahagiaku membuncah ruah melebihi pas awal aku berangkat. Aku tak berhenti bertasbih tahmid memuja muji Allah Rabbul Alamin. Sesuai dengan rencana di itinirary, kita ke Madinah dulu. Dan akhirnya pukul 11.45 Bang Aziz mengagetkan kita semua...”ya saudara-saudara, di samping kanan kita makam baqi”....Leher kembali memanjang. Sudah terlihat Menara-menara nan indah Masjid Nabawi.Allahuakbar..Aku meyempatkan sms Ka Arli dan Nila. Mereka tempat paling tepat untuk meumpahkan apa yg kurasa. Jauh2 hari aku sudah kabarkan keluargaku ttg rencana umroh ini. Semua sudah pesen doa. “Ka Aku udah lihat Masjid Nabawi sekarang”itu salah satu sms ku ke Ka alei....Ka alei segera membalas sms,” Allahuakbar, sampaikan salamku utk Nabi Muhammad SAW dan keluarga dan para shahabat, doakan aku agar aku menjadi hafiz Qur’an” ya Allah amiiin...ku lihat Laki-laki perempuan memenuhi jalan untuk segera menunaikan sholat jumat. Subhanallah aku tak kuasa membedung air mataku. Ya ..Masjid Nabawi.  Ya Allah ...Allahuakbar. Aku tak peduli, dan aku menangis haru. Teryata ku lihat nenek kakek disamping kananku juga. Sang Nenek mencium tangan suaminya.” Bapak makasi ya Pak udah bawa saya kemari sambil air mataya bercucuran. Melihat itu aku semakin merasa terharu. Dan si Kakek menjawab bukan Bapak yang bawa Ibu ke sini, Gusti Allah. Terimakasih ama Allah aja”. Belakangan baru aku tau kalau ternyata kakek itu sudah pensiun di Indonesia lalu mjd tim ahli di kuwait. Aku jd berfikir, untuk beliau tidak ada kata pensiun, ketika masi kuat melakukan sesuatu bahkan walau hingga bermukim di negri gurun yang panas ini ga masalah. Dan ku dengar dari cerita mereka, anak cucu mereka udah pada sukses. Jadi mereka nenek kakek yang mandiri. Berdua merantau ke negri orang untuk berkarya. Subhanallah. Dan ini pun umroh pertama mereka.

Makam Baqi terletak di tengah2 kota Madinah. Pekuburan ini dibatasi pagar tembok berjeruji terdapat makam lebih dari 10.000 sahabat Nabi termasuk Usman bin Affan (khalifah ke III), Abbas bin Abdullah (Paman Nabi),  Hasan bin Ali (cucu Nabi), Halimatussa’diyah (ibu susuan Nabi), putra-putri dan semua istri Nabi kecuali Siti Khadijah. Kini pemerintah Saudi mengizinkan untuk penduduk Madinah yang meninggal di Madinah atau jamaah umroh/haji boleh dimakamkan di Baqi yang memang luas,  sekitar 138.000 meter persegi.

Setelah beberapa kali belok jalan-jalan yg terlihat besar namun jadi sempit karena banyaknya mobil, akhirnya ada juga tempat yang agak lowong muat utk bus yg besar bgt ini. Setelah merapat, kami turun. Aku menghampiri Ayu Iyen dan Alvi. Aku mencium tangan Ayu Iyen “ Ayu aku bersyukur bgt dan berterimakasih Ayu membantu aku untuk bisa umroh”...Ayu iyen tersenyum, iya itu rizki Allah. Alhamdulillah ...Lalu kita bersama-sama jalan kaki yang agak jauh melewati apartemen2 menjulang  menuju masjid Nabawi. Subhanallah...  Koper2 dibiarkan di Bus karena kita ngejer sholat jumat. Perasaan ku dag dig dug. Akhirnya kakiku melangkah di teras masjid Nabawi. Alhamdulillah. Matahari yang berada tepat di atas kepala ku tak kuhiraukan dan panas nya tak terasa. Yang ada hanyalah takjub. Kita menuju tempat wudhu. Ada tulisan arab Annisa/Women. Memasuki gerbang tempat wudhu yang letakya di basement Lalu ada tangga dan eskalator ke bawah. Kita memilih eskalator. Disini terasa sejuk karena AC ditambah dengan percikan air wudhu hehe

 
Ku lihat ragam jenis etnis manusia sedang berwudhu. Yang bercadar, kerudung, selendang,yang tinggi, pendek, sedang, yang hitam, putih, kuning, merah semua berwudhu dengan cara yang sama. Subhanallah. Aku, Ayu Iyen dan Alvi segera menuju eskalator naik ke halaman masjid. Wah aku lihat ada keran2 tersusun di serambi masjid ternyata itu air zamzam. Lalu Ayu Iyen mengambil cup plastik yg disediakan dkt tabung zamzam dan dikasi untuk ku, kita minum. Ya Allah Alhamdulillah segar nya. Segera ke arah shaf-shaf untuk perempuan di halaman masjid. Maklum di dalam udah penuh. Jadi ga usah maksain masuk. Setelah solat ada yang langsung pulang, kalo kita masih disana mendengarkan khutbah sampai selesai, walau ga ngerti semua karena pake bhs Arab, kami tetep mengikuti sampe selesai. Di depan kita udah banyak area yg kosong, akhirnya kita maju nah disini udah agak teduh dibalik tembok2 besar masjid. Alhadmulillah. Setelah ditutup do’a akhirnya selesai juga. Sambil ku lihat dari pintu2 masjid perempuan2 Arab keluar masjid. Ada yang mendorong kereta bayi, ada nenek2 pake kursi roda dll. Pemandangan yang membuat aku terus bertanya. Aku ga mimpi kan ? aku bener2 ada di masjid Nabawi kan? Tak lupa aku langsung mengeluarkan kamera segera ku potret momen2 bersejarah ini yang aku berharap ini bukan yg terakhir untuk ku. Semoga aku bisa kesini lagi bersama kekasihku dan keluarga besarku.

Kita beranjak dari masjid Nabawi menuju hotel,di depan hotel ada restoran, Ayu Iyen beliin kita nasi kebuli dan ayam panggang untuk di makan di hotel,  bus kita sudah duluan menuju hotel dan barang-barang kita sudah diturunkan ke lobby hotel Al Mubarak yang berwarna biru, warna favoritku. Di lobby kita cari tempat duduk, alhamdulillah ada yang kosong. Kita makan bareng.
                Jam 15.00 kita check-in. Aku sudah mendapat kunci. Tapi harus nunggu keputusan, ama siapa roommatenya. Baru satu yang ketauan. Oya sebenarnya aku udah kenalan tadi di bagian imigrasi dg nya. Di visa nya dia ternyata ada foto ku, kesalahan tehnis. Aku juga mulai ngeh kenapa katanya pasport ku kata panitia pernah ilang di imigrasi dan fotonya juga. Ternyata foto ku ke tempel di pasport visa nya dan fotoku akhirnya dicetak ulang dari foto pasport. Ya Allah, pasti ini semua rekayasa Allah untuk memberi banyak hikmah pada ku. Dan ditakdirkan utk sekamar. Setelah dapet kunci, roomate ku manggil, ayu mba anita kita naik aja duluan sambil nunggu yg dua lagi ntah siapa. Situasi agak terlihat riweh. Maklum ini jam cek out para jamaah lain. Aku liat jamaah2 umroh dari negara lain mulai keluar dari hotel.Banyak laki2 memakai baju2 khas negri mereka, sepertiya berasal dari negri2 Asia Selatan. 

Cukp lama kami menunggu kamar dibersihkan. Setelah tiba di lantai yg tertera di kunci, aku menuju kamar, terlihat ada 2 orang yg sudah terlihat ibu2 mungkin antara 35—45 umurnya. Mereka meunggu sebuah kamar yang katanya ada orangnya. Nah aku setelah ada sinyal siap dari petugas cleaning service nya, kita masuk ke kamar. Wow Ahamdulillah bisa duduk di kasur empuk ...setelah 16 jam duduk di kursi bus. Kami ngobrol sedikit.. baru aja mau bersih2 ke toilet, ada yang mengetuk pintu. Kayanya laki2. Ternyata panitia umroh. “Maaf mba ini kasurnya 2 ya? Ini untuk pasangan suami istri yg ada anak .” ooo...gitu Pak. Ok kami pindah kalo gitu. Padahal aku udah seneng karena kamarnya yaman banget. Kesabaran terus diuji hehe  Lalu kita di kasi kunci baru, kamar disebelahnya. Nah kamar ini ada 4 kasurnya. Dalem hati berarti ada 4 orang ni. siapa lagi yah?...lalu ga lama masuk lah dua orang perempuan yg berwajah ibu2 setengah baya tapi berpenampilan muda yg ketemu td dkt lift.. Lalu aku mempersilahkan mereka masuk.  Jadilah kita berempat dalam satu kamar. Ternyata bukan Cuma aku yg umroh sendirian mereka juga , tp mereka di bus 2. Nah kamar ini khusus untuk yg tidak bersama keluarga. Aku mulai bertanya saling berkenalan. Tak buang waktu karena makin sore, aku bersih2 ke toilet 

Setelah siap, aku ke masjid Nabawi. Tadinya mau bareng dengan para roomates, tp mereka katanya ada janji dengan teman2 nya yang ada di Arab. Jadilah aku pergi sediri. Hikmahnya aku bisa lebih khusyu dg sendiri. Tiba di Masjid Nabawi aku ketemu rombongan bus 1. Mereka foto2 keluarga. Ada yang menawarkan :”sini ta ku foto in” lalu aku keluarkan kameraku. Lalu ku lihat payung-payung raksasa di halaman masjid Nabawi sudah mulai terbuka membentuk atap. Seru banget. aku masuk. Aku mencari tempat yang agak ke dalem supaya dapet karpet. Dan Alhamdulillah di samping Faza, ngobrol, baca al masturat, terus kenalan dg seorang wanita yg jelas terlihat asal indonesia, trnyata ia TKW. Dia seorang ibu , anak2 nya di tinggal di kampung, di NTB. Alhamdulillah dia tampak seger, katanya majikannya baik. Dan memang kulihat dia bersama majikannya, lima anak dan ibu-ibu, orang arab. Aku dikenalkan ke mereka. Dengan bahasa arabku yang alakadarnya, ngobrol sedikit dg majikannya. Dan mereka cukup ramah. 

Waktu isya tiba. Ya Allah seneng banget denger Sang Imam baca Alqur’annya. Kita merasa lebih khusyu. Do’a untuk semua ku mulai setelah sholat. Setelah  puas berdo’a kira-kira pukul 20.30 kita beranjak keluar masjid , sandal ku udah kuplastikin di taro di tas, jadi aku ga repot ambil sendal. Aku langsung ke pintu keluar. Ku lihat banyak banget temen2 rombongan dari bus 2, ada Ibu Ida jg. Lalu kita berembug utk antri ke raudah yang baru dibuka jam 9 malam utk wanita. aku berjalan ke arah pintu raudah. Ketemu Latifah, Ayu Iyen, Alvi dll. Jamaah lain dari berbagai negara sudah antri. Terlihat jamaah dari malaysia dekat jamaah Indonesia. Mereka duduk rapih. Sedangkan jamaah lain dari negara2 lain sudah terlihat tak sabar, mereka berdiri sambil siap siaga menunggu pintu gerbang raudah di buka. Aku ga kebayang kalo mereka menerobos masuk dg badan mereka yg besar2 dan kuat sedangkan kt kalem2 banget dan postur yg lebih kecil. Aku hanya berzikir pada Allah semoga aku dimudahkan masuk. Latifah menggandengku. Alhamdulillah, kami merayap ketepian pintu lalu kami mendapat giliran, terdengar dari microphone, ibu-ibu dari indonesia, lalu kami berlari-lari kecil masuk. Sambil terus berzikir aku berpegangan dengan Latifah menuju raudah. Ya Allah suasana nya ramai sekali orang berlomba-lomba ingin ada di barisan terdepan. Aku agak mengalah, kubiarkan orang menerobos. Lalu kami berdiri , walau sudah masuk di area makam Rosulullah, tapi kami belum ke area raudah, yang diberi karpet hijau muda sebagai tanda. Kami harus menunggu giliran hingga shaf pertama selesai berdo’a.

Raudah adalah tempat yang seperti Rosulullah sabdakan sebagai tempat makbulnya do’a. Wajar saja semua jamaah umroh berlomba2 berdoa disana. Mereka menangis terisak sampai mengangkat tangan tinggi2. Aku dari pintu masjid tadi sudah tak kuasa membendung air mata, dan ketika melihat makam Rosulullah semakin deras air mataku, dan kini aku benar2 meyentuh makam Nabi Muhammad SAW. Aku benar-benar berada di shaf pertama di raudhah, begitu lapang. Aku bisa sholat dengan tuma’ninah. Sujud agak lama, dan terus berdoa. Ya Allah Kabulkanlah. Lalu suara memanggil dari askar2 sudah terdengar dengan jelas. Kami harus rela memberi giliran jamah lain untuk juga sholat dua rakaat dan berdoa. Aku beranjak menuju pintu keluar tapi mataku tetap ke arah makam Rosulullah. Aku terus bersholawat, do’a2 terus kupanjatkan, kuulang-ulang. Kubayangkan semua wajah orang2 tercinta di tanah air, keluargaku, sahabatku semua. Tak lupa aku terus memohon agar aku bisa menikah dengan laki-laki sholih pilihan Allah untuk ku. Tak terasa waktu sudah menujukan pukul 23.30. Kami bergegas menuju hotel untuk istirahat. Sungguh lelah luar biasa tapi sangat bahagia. Dari luar masjid aku terus memandang kubah hijau Masjid Nabawi, di bawah kubah itulah raudah tempat kami bermunajat, ya Allah aku bersyukur sekali sudah masuk kesana. Lalu aku memotret kubah hijau itu.Tiba di hotel, aku langsung mencuci abaya, lalu tidur. 



Sabtu, 4 April 2009

Keesokan hari sekitar jam 4 aku bangun lalu ke masjid Nabawi. Subhanallah, sungguh nyaman berada di masjid Nabawi. Tempatnya indah, bersih, rapih, dan tenang.  Selesai sholat aku duduk berdo’a sambil membaca almatsurat, tilawah, lalu aku mencari tempat bersandar di masjid sambil melihat semakin banyak orang keluar menuju hotel. Aku tetap di Masjid, suasana semakin lowong, aku semakin leluasa berpindah2 tempat, hingga mendapat tempat yg agak sepi lalu meregangkan kaki bahkan bisa rebaan.  Lalu berjalan kearah luar, kulihat ke atas dan atap masjid Nabawi bergeser sedikit demi sedikit, seolah mataku tak mau berkedip,subhanallah ternyata matahari sudah bersinar. Atap semakin terbuka dan aku takjub, burung-burung berterbangan bebas keluar masuk masjid. Allahuakbar. Kini aku melihat langsung atap itu .... Subhanallah. Setelah itu aku minum air zamzam, lalu berwudhu utk solat dhuha. Tak lama kami semua antri kembali ke pintu raudah, giliran utk jamaah wanita dibuka pukul 9 pagi.

 Alhamdulillah, setelah itu kami menuju hotel untuk sarapan. Lalu briefing tour. Hari ini kita tour keliling kota madinah ke jabal Uhud, lalu jam 11 kita ke Qiblatain ( seperti yang di QS 2:143-144) Lalu kita sholat dua rokaat, masjid ini tempat dimana Nabi menerima wahyu perubahan kiblat dari masjid Al Aqso ke Masjidilharam. 

Ketika tiba di Uhud, jamaah umroh berhamburan menyebar berjalan-jalan ke arah bukit uhud. sebagian besar ibu2 melihat2 deretan lapak orang2 yg jualan. Aku melihat ada mobile shop, ku hampiri, kupikir jualan , ternyata sdg membagikan buku gratis. Bapak-bapak penjaganya memanggil ku..ta’alii...lalu diberinya aku satu buku, ternyata tafsir juz amma, juz 29,dan kumpulan artikel ttg zikir. Syukron ...kataku. Bukunya bagus dan sangat bermanfaat, dan buku inilah yg menemaniku di bus. Ku lihat para ibu2 belanja. Ada banyak sekali jenis barang2 yg dijajakan disini. Sajadah, kerudung, abaya, kopiah, sorban,ikat pinggang dll. Para penjual asongan pun sibuk kesana kemari menawarkan dagangannya spt celak, rumput fatimah, siwak, makanan, minuman kemasan dll.
Kupandangi seluruh kawasan Uhud dari kejauhan, ada beberapa bukit,lalu aku mulai mendaki salah satunya yg terlihat paling landai dan sudah banyak jamaah yg mendaki duluan. Allahuakbar. Jam menunjukan pukul 9.30, tapi panasnya sdh cukup menyengat. Aku tak menyerah, walaupun ngos ngos an hehe. Nafas sudah mulai tersengal-sengal. Sampai lah di puncaknya, lega dan merasa puas. Aku bisa memandang kawasan uhud dr atas bukit  Mobile shop yg td ngasi aku buku, lapak2, terlihat dr atas bukit aku juga lihat komplek pemakaman syuhada Uhud. Semua terlihat mengecil dr atas bukit ini.

Aku mulai membayangkan, peristiwa heroik perang Uhud yg ku baca dlm kitab Sirah Nabawiyah. Uhud yg diam membisu seolah hidup. Ketika Rasulullah mendengar pihak musyrikn mengerahkan pasukan, segera Rasulullah menyiapkan 1000 pasukan kaum Muslimin, namun ada pihak yg membelot (kaum munafiq dr zaman Rasul sdh ada) akhirnya 700 yg tersisa yg dipimpin Rasulullah saw sendiri menghadapi musuh Allah berjumlah 3000 orang. 
Dengan gagahnya pasukan Muslimin tak gentar walaupun menghapadi jumlah yg jaul lebih besar. Bahkan disebutkan dalam kisahnya, ada dua anak yg berumur 15 thn memaksa Nabi utk diizinkan turut serta dalam perang uhud ini yg akhirnya Nabi luluh lalu mengizinkan keduanya Rafi’bin Khudaij dan Samurah bin Jundab karena dikatakan bahwa mereka adalah ahli memanah.
Tak memakan waktu lama, setelah perang dimulai kaum musyrikin lari tunggang langgang meninggalkan arena perang Uhud. Kemenangan di depan mata. Namun taqdir berubah seketika, karena pasukan panah yg dipimpin Abdullah bin Jubair banyak yg tdk mendengarkan arahan nya. Dari awal Nabi berpesan jgn turun dr bukit hingga ada aba2 Nabi. Namun sebagian besar anggota pasukan panah tsb turun berlarian krn melihat kaum musyrikin sdh pergi, dan mendengar desas desus bahwa Rasulullah wafat. Kaum musyrikin menoleh kebelakang dan menyadari pasukan panah kaum muslimin turun dan mereka balik ke arena perang, menghantam kaum muslimin yg sudah tdk tertata pasukannya. Rasulullah pun terluka parah di bagian rahangnya di perang ini. Tampaklah siapa yg benar2 cinta pd Rasulullah, bahkan ada sahabat bernama, Abu Dujanah ketika melindungi Nabi rela panah-panah musuh bertubi2 menghujam ke tubuhnya. Dan juga tampak siapa saja yg munafiq, hanya mengharap gonimah, dan ketika terdesak musuh, membelot dr pasukan Nabi. Kekalahan ini mengajarkan pd kita siapa yg setia dan siapa yg tdk.

Aku mulai menuruni bukit Uhud menuju komplek pemakaman Uhud. Nama-nama Syuhada Uhud tertulis dalam plang yg sangat besar diantaranya Hamzah bin Abdul Mutholib (paman Nabi), Anas bin Nadhar, Mush’ab bin Umair dll
Melanjutkan perjalanan lagi jam 11.30, kali ini kita ke pasar kurma. Kita melihat lihat semua jenis kurma, harganya beragam, dengan beragam kemasan. Lalu setelah itu kami ke masjid quba, masjid yang pertama Nabi dirikan ketika hijrah ke Madinah. Nabi bersabda: solat dua rokaat di masjid quba sama dengan umrah bersama Nabi. Masjid ini indah sekali. Dari atas masjid ini kita melihat pemukiman khas penduduk Madinah. Sungguh kota yg nyaman. Setelah berwudhu kami mulai sholat 2 rakaat. Utk perempuan di lantai atas. Terlihat kubah nya dr dalam, warnanya bernuansa hijau dan karpet-karpet tebal warna merah marun.  Di perjalanan pulang dr masjid Quba menuju hotel, pemandangan kota Madinah terlhat lebih jelas. Ah rasanya mata ku benar2 tak mau berkedip memandang setiap sisi kota ini.
Pukul 14.00 kami sudah tiba kembali ke hotel. Lalu aku diundang makan siang di kamar Latifah. Beliau membawa rice cooker (jadi bisa masak nasi) dan lauk pauk matang. Subhanallah, ada orek tempe, rendang, kecap, nyamnyamyam, nikmat banget. 
Jam 14.30 –15.30 aku istirahat. Lalu jam 16.00 menuju masjid Nabawi lagi sambil nunggu ashar. Sambil baca almatsurat, aku menunggu magrib lanjut Isya. Subhanallah waktu tak terasa, bergerak sangat cepat. Lalu seperti biasa kami ke Raudhah lagi. 
Jam 22.00 Faza mengajak aku jalan2 katanya mau beli hadiah untuk suaminya, sengaja ia tak langsung ke hotel. Pada suaminya ia bilang mau ke raudhah. Ternyata pulang dari raudah ia belanja dengan ku untuk kejutan. Aku banyak belajar dari faza. Tadi ketika kita menunggu pintu raudah dibuka, faza menggandeng ku , mengajak duduk di teras masjid Nabawi sambil curhat ttg life n love, kami memandangi bintang gemintang yang berkilauan di langit, melihat sorot lampu kota madinah, dikelilingi hotel2 menjulang dg gemerlap lampu yg berwarna warni. Masi terngiang ketika Faza bilang, mba nita juga akan mendapatkan pasangan yang mba nita idamkan, tenang aja mba.Segera. Kami tersenyum. Dan aku mengangguk yakin. 
Aku dan Faza menelurusuri toko2 di sepanjang masjid Nabawi, mencari kado yang pas untuk suami Faza, aku juga bingung ketika dimintai pendapat, apa ya??? Jam tangan? Wah ngga mba nita, dia udah banyak, baju?? Ngga juga....akhirnya faza lihat hiasan bergambar masjid Nabawi. Berbentuk piringan. Memang biasa , kata faza, tapi ini simbol bahwa moment ini pas mereka ke masjid nabawi. Subhanallah aku turut bahagia untuk itu. Lalu faza beli makanan.
Aku juga tak lupa membeli celak yg fina pesan, karena dia memang suka pakai celak. Aku juga beli abaya untuk ibuku. Dan utk yg lain, oleh2nya hanya doa,Ya, aku hanya memberi do’a, do’a cinta utk mereka semua agar semua wajah yang kubayangkan ketika aku umrah bisa menginjakan kaki ke tanah suci.

Day 4

Ahad, 5 April 2009
Di masjid Nabawi , setelah sholat subuh kami rehat sambil menunggu waktu sholat dhuha. Aku sangat menikmati waktu-waktu di masjid yg indah ini, suasana syahdu sangat mendukung untuk berdoa dan beribadah.  Kali ini Jam 6.30 raudhoh dibuka, aku bergegas, segera ke pintu, subhanallah tak banyak hambatan aku melaju ke shaf pertama. Setelah itu kami bersiap pulang, aku jalan perlahan, spt ada yg hilang, sedih, karena aku akan meninggalkan Makam Rasulullah, meninggalkan bayangan Indah kenangan di Masjid Nabawi.
Dalam perjalanan menuju hotel kulihat banyak tmn2 yg mampir ke toko-toko sapanjang masjid Nabawi, aku memilih ke stationary store. Disini dijual pajangan2, kalender, dll aku membeli postcard bergambar landmarks di Madinah dan Mekkah hasil jepretan para fotorafer ulung. 
Disaat yg sama, aku juga bahagia karena akan menuju ke Mekah sebentar lg akan lihat kabah...Wow subahanallah saat yang kunanti , aku segera packing, baca-baca persiapan umrah di masjidilharam.
Jam 9 kami briefing di lobby, menuju bus  yg sudah parkir persisi depan loby. Bus pun melaju. Pemandangan khas rumah2 penduduk Madinah, berselang seling dg pohon2 kurma yg rimbun
Jam 10 hingga jam 11.20 perjalanan meunuju miqot bir Ali. Di Bus Bang Aziz mengingatkan kemali etika dan sunnah berihram. Ketika bus memasuki pekarangan nya, kita lihat jamaah umroh dr berbagai negara sangat ramai. Ada beberapa lapak yg menjual perlengkapan ihram, sandal, sepatu, dll. Agak masuk agak ke dalam, ada toko Indonesia wah seneng banget berasa pulang kampung hehe, ngobrol sedikit dg penjualnya, semua orang indoesia.
Lalu kita ke toilet, tempat wudhu nya antri krn tdk terlalu banyak, ada jg yg mandi krn disediakan bbrp kamar mandi. Setelah wudhu lalu sholat dua rakaat dan niat untuk ihram. Para Bapak2 sudah memakai kain ihram yang diselempangkan. Kami para muslimah pakaian bebas, aku pakai abaya, lalu  sholat di tempat khusus wanita. setelah itu kita foto2 bersama dengan pakaian ihram. Subhanallah, hati ini makin membuncah. Wah dalam hati, sebentar lagi kita melihat mekah, masjidilharam, ka’bah. Allahuakbar
Semua jamaah umroh sudah naik ke Bus, Pak Supir tancap gas, mulailah Bang Aziz memimpin talbiyah. Dan air mata pun mulai bercucuran kembali. 
“Labbaikallahumma labbaik, labaikalaa syarikalaka labaik....innalhamda wa ni’mata laka walmulk, laa syariikalak...”
“Aku datang memenuhi panggilanMu ya Allah, aku datang memenuhi panggilanMu, tiada sekutu bagiMu....Sesungguhnya segala puji, karunia dan kekuasaan hanyalah milikMu, tiada sekutu bagiMu”
Semua terus menerus talbiyah, tidak ada suara apapun terdengar...hanya talbiyah
Di tengah perjalanan, kami berhenti di restoran utk break sholat juhur. Setelah itu makan siang. Utk yg berkeluarga bisa makan senampan sekeluarga. Aku patungan ama mba amanda.  Bus terus melaju melintasi gurun pasir, debu2 tebal menyapa Bus kami, menghalangi jarak pandang. Pohon kurma makin sedikit ditemui, ada bbrp yg mati kering. Bukit-bukit bebatuan gagah menjulang seolah menatapku memberi support utk tetap semangat. Bayangan ttg Rasulullah berkelebat, menapak tilasi Sirah Nabawiyah. inilah jarak yg ditempuh Rasulullah dr Madinah ke Mekah ....saat itu Rasul belum ada mobil sekencang bus ini,tidak ada AC, hanya Onta menembus teriknya Siang dan dinginnya malam di perjalanan dg bekal logistik yg tidak berlebih. Apa lagi yg menguatkan Rasul kalau bukan Iman.
Pukul 16.45 kita tiba di mekah. Aku sudah bisa melihat menara2 masjidilharam, Allahuakbar. wah semakin tak sabar. Tapi ternyata bus nya masi hrs antri menuju pintu masuk ke hotel, sekitar 1 jam kita menunggu, baru kemudian mobil kita bisa masuk ke area parkir. Kita masuk lewat pintu depan hotel ke lobby Hotel Hilton Tower Mekkah. Allahuakbar.
 Kami segera dapat kunci. aku langsung fokus ke persiapan umrah. wudhu lalu sholat magrib lanjut isya, acara bebas hingga jam 21.00 di hotel.
Akhirya, Tiba juga waktunya ke Masjidilharom, tepat jam 21.00 kami ke lobby, siap2 briefing. Semua berdiri berbaris. Bapak-bapak sdh siap semua dg ihram nya, ibu2 dan anak2 semua dg tertib berjalan perlahan-lahan memulai rukun2 umrah di masjidil harom. Tidak terlalu jauh dr hotel hilton,Sampai Di depan pintu masjidilharom, panitia mempersilahkan jika ada yg mau memperbaharui  wudhu. Ternyata toilet nya agak jauh, menuruni  tangga yg cukup panjang ..lalu kulihat toilet berjejer banyak sekali. Lalu wudhu dan balik ke tempat rombongan menunggu. Lalu kami bersama2 masuk ke pintu, aliran hangat di pipi semakin deras, ketika pintu menuju kabah di depan mata, kami membaca Bismillahi Allahuakbar.
Lalu kami masuk melangkah setapak demi setapak, karena antri, tidak hanya dari rombongan kami, tapi dari seluruh dunia. Beragam warna kulit, postur tubuh , bahasa, semua bertumpah ruah di masjidilharam ini. Di sampingku rombongan Muslimah (tebakanku dr warna kulit merahnya mgkn) berasal dr Rusia/Bosnia...seorang remaja berjilab putih persis sebaris dg ku kulihat sdg khusyunya berzikir sambil menangis tersedu2, dan aura itu bercampur dg gemuruh jiwa ku spt dalam satu frekuensi. Kami terus berjalan menapaki antrian, rasanya lama betuuul untuk bisa melihat ka’bah.
Sesudah melewati shaf shaf solat lalu kami berangsur ke area terbuka tanpa atap, ya akhirnya mata ku bisa menatap ka’bah....ya Allah Alhamdulillah. Semua orang berputar, tawaf disekelilingnya. Subhanallah, kami segera menuruni tangga ke lantai putih dan mulai menyatu dg kaum muslimin lainya megelilingi ka’bah untuk tawaf.
Putaran demi putaran, doa demi doa kupajatkan. Allahuakbar. Ya Allah...adakah rasa yg lebih dkt dg  Allah selain dr momen ini? selesai thawaf kami segera solat dua rakaat di area depan maqom Ibrahim. Lalu minum air zamzam, ya Allah nikmatnya, segeeer banget. Aku mengisi botol air ku dengan air zam zam utk bekal, lalu melanjutkan ke area sa’i.
Disini aku lebih takjub lagi, orang rameee banget. Subhanallah....aku terbayang kisah Siti Hajar membawa Isma’il berjalan bolak balik dengan menyebut asma Allah mencari air, saat itu hanya berdua,tak ada siapa-siapa,tanpa suami membawa bayi,sebentuk iman yg luar biasa hingga Allah mengabulkan hajat nya dg air zamzam ....Ya Allah... perjalanan yg panjang dari safa menuju marwa,bolak balik bolak dan balik lagi hingga tujuh kali. 
Subhanallah ini benar benar ibadah fisik. Kaki ku mulai pegel. Alhamdulillah selesai juga sa’i. Lalu kami menuju puncak (dataran yg meninggi) utk berdoa bersama, lalu dilanjutkan tahalul. Sambil meregangkan kaki duduk saling bersandar dg para Ummahat, ada Ust. Latifah, Mba Baby, Teh Eva dll, Kulihat sudah banyak orang yang menawarkan jasa menggunting rambut, meminjamkan atau menyewakan gunting dll. Rambut2 agak berserakan. Kalo perempuan bisa digunting ujungnya saja, atau guntingnya menuggu tiba di hotel juga boleh. Setelah itu kira2 jam 1.30 dini hari kita kembali ke hotel istirahat. Alhamdulillah

Senin, 6 April 2009
Saking lelahnya setelah prosesi Umroh semalam, hari ini Jam 4.20 aku baru terbangun. Aku segera ke Masjidilharam karena aku tau ini sudah terlambat untuk ada di shaf terdepan. Aku mencari celah menuju ka’bah dan bersyukur sekali bisa mendapat tempat yang cukup dekat dengan Ka’bah. Semua jamaah bersiap-siap menanti waktu subuh ada yg duduk tenang berzikir, ada yg tilawah, ada yg sholat sunnah fajr dan masih banyak jamaah lalu lalang mencari tempat. Tak lama iqomah terdengar tanda sholat subuh akan di mulai. Lantunan khas imam Masjidil Harom akhirnya bisa kudengar langsung. Ya Rabb, indahnya Ayat-ayatMu. 
Hingga waktu dhuha aku tetap di masjid. Perutku sudah memanggil, lapar tak terkira. Tapi biarlah , aku tak mau kembali ke hotel. Setelah sholat dhuha aku langsung minum zamzam. Dan ajaibnya, cukup untuk mengganjal perut menghilangkan rasa lapar. Alhamdulilllah. 
Pandanganku menyebar ke sekeliling ka’bah di area tanpa atap, aku merasakan sentuhan lembut nan hangat mentari pagi. Ya Allah Nikmat Mu yang tiada tara. Aku sangat bersyukur. Semua do’a kulantunkan. Aku tapaki hampir seluruh sisi masjidil haram. Aku foto sebagian besar sisi nya. Ku pandangi seluruh bagian masjid, menaiki tangga, ke lantai teratas, berputar-putar sambil terus bertamid memuji Allah SWT. Ya Allah.
Dari lantai atas , memandangi para hamba Allah yg sedang tawaf baik yg di lantai bawah dan juga di lantai atas, ada juga yg menggunakan jalur khusus yg memakai kursi roda bagi yg uzur. Mataku seolah tak berkedip mengamati setiap hal di semua sisi masjidil harom, ku amati pintu2 masjid, jalan keluar menuju hotel, sambil memerhatikan para petugas kebersihan yg dengan cekatan tanpa mengganggu para jamaah tetap membersihkan Masjidil Harom. Ada juga petugas yg menyusun tabung2 besar air zamzam setelah diisi ulang di taruh di setiap sisi masjid untuk memudahkan jamaah minum. 
Sebelum kembali ke hotel, aku balik ke lantai dasar melihat2 halaqoh2 qur’an, yg diisi oleh seorang Mu’alim yg duduk di kursi dikelilingi para penimba ilmu, yg duduk melingkarinya di lantai, terlihat para bapak2 juga pemuda2 arab yg bersorban khas arab saudi. Lalu aku menyusuri karpet2 merah tebal menuju pintu keluar, dan karena agak lelah aku mencari tempat yg cukup tersembunyi di balik susunan rak Alquran. Tak terasa aku terlelap. Dan ketika terbangun badan sdh fit kembali Alhamdulilah. 
Aku segera mencari pintu keluar menyusuri gedung2 pencakar langit di sekitar masjidil harom dan melewati kerumunan burung merpati yg sedang sarapan mematuk biji2an.
Jam 9 an  tiba di hotel segera siap-siap karena akan ada rihlah. Aku sarapan kurma dan mi gelas. Jam 9.30 kita berangkat tour. 
Destinasi pertama adalah Jabal Tsur. Kami tiba pukul 9.30. Ku lihat gunung yg tersusun dr batu-batu tajam dg beragam ukuran dari yg kecil hingga bongkahan yg sangat besar. Gunung  ini yg sangat terjal. Ada beberapa lipatan. Saat pertama lihat jabal tsur, yg langsung terbayang adalah betapa beratnya perjalanan Hijrah Rasulullah. Ketika Rasulululllah memutuskan untuk hijrah dari Mekah tidak langsung ke Madinah namun berhenti di Jabal Tsur ini.  Di puncak gunung inilah lokasi gua Tsur tempat Rasulullah bersembunyi dari kejaran musuh Allah. Beliau berdiam di gua Tsur ditemani sahabat tercinta, Abu Bakr bin Shiddiq selama tiga malam. Selama dalam persembunyian itu, Asma binti Abu Bakar lah yg bertugas mengantarkan ransum makanan setiap sore hari. Hari pertama ia lupa membawa tali hingga Asma memotong ikat pinggangnya menjadi dua, satu utk mengikat ransum tsb, dan satu lagi untuk jd ikat pinggangnya. Karena itulah Asma dijuluki Dzatun Nithaqain, wanita yg memiliki dua potongan ikat pinggang. Betapa kuat dan beraninya anak perempuan Abu Bakr ini, sedangkan aku? Melihat jalanannya saja aku merasa ciut apalagi membayangkan naik ke puncak jabal tsur nya dg bayangan bahaya yg mengancam karena dikejar-kejar musuh. Ya Rabb...
Aku tetap mencoba jalan perlahan menaiki kaki Jabal Tsur, kupilih yg paling landai sambil menapaktilasi perjalan Hijrah Rasulullah. Subhanallah aku bertemu rombongan muslimah turki dan menyapa mereka mencoba untuk mengingat-ingat bahasa Turki ku yg dulu pernah kupelajari. Siz nasilsiniz kataku ke mereka, ternyata mereka beranggapan aku mahir Bhs Turki, mereka langsug memeluk aku dan terus ngomong dalam Bhs Turki.....wuaa banyakan ga ngertinya haha. Wah andai aku bisa bahasa turki aku akan lebih lama bercengkrama dgn mereka. Turkcey biraz konusyurum, kata ku...Dari kejauhan panitia sudah memberi aba-aba untuk segera kembali ke Bus. Lalu aku pamit, gorusuruz.....mereka pun mencium pipiku lalu kita berpisah, aku merasakan hangatnya kasih ukhuwah islamiyah di mata mereka hingga aku naik ke bus membalas melambaikan tangan. Bus melaju untuk melanjutkan perjalanan ke Arafah. Alhamdulillah. 

Pukul 10.30 kami tiba di Arafah, aku membayangkan spt yang biasa kulihat dr berita TV setiap bulan haji. Jalanan ini dipadati para jamaah haji, tapi kini lengang. Kami melihat terowongan mina, tenda2 permanen, gedung2 baru, terus berputar disana, sesekali kami turun dari bus sambil foto2. 

Kami pun mampir ke Jabal Rahmah. Turun dari bus, anak2 ditemani Ibu-ibu mereka langsung antri nyewa unta yg dilengkapi sekedup dihiasi bunga utk keliling jabal rahmah. Aku terpaku memandangi menara yg terbuat dari beton tertancap di puncak jabal Rahmah. Diikisahkan bahwa ini adalah tempat bertemunya Adam as dan Hawwa setelah terpisah ketika Allah mengusir mereka dari surga. Wallahhualam. Jamaah umroh beramai-ramai menaiki tangga yg sudah dibangun rapih sehingga memudahkan jamaah menuju puncak Jabal Rahmah. Tidak lama kami kembali ke bus menuju hotel.
Setelah istirahat sejenak, kami besiap ke Masjidilharom untuk sholat Zuhur, menembus teriknya matahari. Banyak yg memilih sholat di luar agar mudah kembali ke hotel nanti, tp aku memilih masuk bahkan ke lantai 2 agar dapat tempat yg lebih lowong, adem, supaya sholat lebih tuma’ninah. Berdiam di masjid hingga ashar tiba  lalu balik ke hotel utk bersih2 utk kemudian balik lagi ke masjid dlm kondisi yg lebih fresh. 

Sambil menunggu azan magrib, aku berjalan-jalan di lantai dasar masjidil harom mencari jamaah yg berasal dr negara-negara berbahasa Arab, dan akhirnya aku dapat jamaah asal Syria. Ku pilih nenek2 atau ibu2, karena mereka pasti suka aku ajak ngobrol utk praktek bahasa arabku. Mereka lebih sabar, mgkn karena menganggap aku spt anaknya. Aku kenalan dg nenek2 asal syria tsb, cerita ttg negri masing2 , keluarga dll. Nenek itu ketika tau kalo aku ada yg ga ngerti, dia rubah dg kosakata yg lebih mudah hingga akhirnya aku ngerti lalu kt berdua tertawa hahaha..dan dia ga sungkan langsung peluk2 krn dia merasa berhasil membuat aku ngerti hehe.obrolan berlanjut sampai kami mendekati azan, kami kembali fokus zikir dan tilawah Quran. Azan pun terdengar, jamaah sholat makin membludak, setelah magrib kami tetap di tempat hingga lanjut isya.
Untuk mengganjal perut, Alhamdulillah aku selalu membawa kurma dan botol air, setiap habis,ku isi ulang dg Air zamzam dr tabung2 besar yg tersedia di setiap pojok masjid. 

Dan jika sudah lelah tilawah, atau tawaf, maka aku jalan2 ringan di lantai atas kembali mengelilingi semua sisi masjidil harom, sambil melihat cahaya bintang gemintang nan indah di langit yg tak terkalahkan cahaya lampu masjidil harom.
Tempat ini tak pernah tidur, semakin malam semakin ramai. Kulihat jam sudah hampir tengah malam aku memutuskan utk pulang ke hotel utk rehat sejenak.

Selasa, 7 April 2009

Umroh Dalam Kenangan

Day 6
Seperti hari-hari sebelumnya, memulai hari dengan sholat fajar di Masjidl Harom berjamaah. Lanjut dg tawaf wada, ya ...tawaf terakhir kami pada umroh ini. Tidak seperti pertama tiba di Mekah, saat itu tawaf malam hari dan sangat ramai, kali ini kami tawaf pagi-pagi suasana sangat sejuk, tidak terlalu ramai, dan ini menambah rasa syahdu di sanubari. Aku melangkah mengelilingi kabah dengan sangat perlahan-lahan. Sedih rasanya, krn sebentar lagi akan meninggalkan Masjidil harom dan entah kpn lagi bisa kembali. Selesai tawaf menuju area multazam, ke area dekat maqom Ibrahim, lalu menjauh sedikit memberi giliran untuk jamaah lain. Aku duduk di anak tangga tepat menghadap pintu Kabah di area tanpa atap, kupandangi dalam-dalam, sambil terus berdoa.
Memandang Kabah adalah salah satu hal yg bepahala. Disinilah tempat para Nabi dan Rasul dan pengikutnya menjaga kesinambungan pesan tauhid. Kabah juga merupakan pusat nya bumi dan acuan mengarahnya seluruh hamba Allah saat bersimpuh beribadah pd Nya.
Sesekali pandangan ku menyebar ke sekelilng masjidilharom, dan kulihat di samping ku ada muslimah yg dari wajahnya tebakanku mereka berasal dari negri berbahasa Arab. Salah satu yg kusyukuri adalah bisa belajar bahasa Arab, bahasa nya Nabi Muhammad, bahasa Alqur’an, bahasa inilah yg akan menjadi bahasa penduduk syurga nanti. Dan di sini banyak kesempatan untuk bisa praktek bahasa Arab langsung dengan penutur aslinya. Ku buka percakapan dengan Assalamualaikum..dan senyum tentunya. Alhamdulillah kali ini aku berkenalan dengan dua nenek2 asal Cairo, Mesir. Cukup lama kami ngobrol2 dan terasa sangat akrab, walau tak semua kosakata aku mengerti krn kadang sang nenek pake lahjah mesir (bahasa ‘amiyah) dengan cepat, tp alhamdulilah secara umum aku nangkep dan mereka jg mengerti yg aku maksud ketika aku ngomong. hehe
Aku pamit ke mereka krn sdh hampir jam 8. Segera ke hotel lalu sarapan, dan bersih2 siap2 packing. Lalu janjian ama teh Eva nyari2 souvenir di sekitar hotel, ternyata ada pedagang kaki lima yg jual beragam souvenir spt gantungan kunci, bros, gelang2, anting, boneka dll pernak-pernik nuansa ka’bah. Kami juga mampir sebentar ke mall di depan masjidil harom, beli cemilan dan saos, terutama  sejenis kerupuk2an utk menambah selera makan, maklum kl nanti pulang ke kuwait kita akan mampir2 di restoran untuk makan dan menunya ala arab semua, nah krupuk ini bisa menambah selera ngobatin kangen ama menu Indonesia. Lalu balik ke hotel, cek semua barang supaya jangan sampai ada yg ketinggalan di hotel. Ketika Turun ke Lobby , peserta Umroh sudah berdatangan utk absen. Briefing sebentar lalu tepat jam 10 berangkat meninggalkan Masjidil harom menuju musium mekah.
Di musium ini kita melihat foto2 sejarah perkembangan kota mekah dari zaman sebelum Islam, ketika ka’bah masi beralaskan debu gurun pasir yg sangat sederhana. Terlihat Bagaimana terowongan mina, arafah , sumur zamzam, bahkan foto2 waktu Kabah kena musibah banjir th 1950 semua terrangkum dlm foto. Lalu kami lihat kepingan2 logam mata uang dinar dan dirham yg bertuliskan kata Allah, dan Laailahaillallah , muhammad Rosulullah, dlm bahasa Arab dan berbagai diorama peninggalan sejarah Arab.
Jam 12 an kita menuju Jabal Nur dimana Gua Hiro berada, tempat Nabi menerima wahyu pertama, Iqro. Merinding membayangkan betapa gagah dan kuat nya fisik Rasulullah, menaiki tebing2 menjulang di terik panasnya gurun. Rasulullah berdiam di gua yg cukup sempit utk munajat pd Allah, dg logistik yg terbatas. Kadang Rasul berdiam di gua hiro 3 hari, kadang 7 hari, lalu pulang ke rumah membawa bekal dan balik lagi ke gua hiro sepuluh malam, kadang lebih lama. Terus seperti itu, sampai Rasulullah di datangi Jibril dan mendapat wahyu dari Allah. Karena cinta nya pada Allah dan ummat , Beliau rela bersusah payah utk mencari solusi bagi kehidupan, sholuu ala Nabi..Allahumma sholi ala Muhammad
Terkandung hikmah yg sangat besar dr berkholwatnya Nabi di gua Hiro. Bahwa hal yg besar tak mungkin dicapai tanpa perenungan panjang, tak hanya berfikir sendiri tapi mendekat pada Allah dalam suasana hening untuk membersihkan jiwa sehinga dapat melihat segala sesuatu lebih jernih. Dan di moment itulah Allah menurunkan mukjizat Alqur’an yg agung pada Nabi sebagai pedoman hidup orang-orang beriman.
Aku berjalan perlahan ... sambil terbersit dalam hati, setiap kakiku melangkah aku bertanya tanah inikah yg dipijak oleh Rasulullah? Tepat kah pijakanku ini dg pijakan yg pernah Rasulullah lewati...aaah bayangan Rasulullah kembali berkelebat. Sosok gagah nan rupawan penuh pesona dengan Akhlaq yang agung...Ya Rasulullah ....rindu itu semakin menjadi ...salawat dan air mata sebagai saksi
Kita tidak terlalu lama berkunjung ke area Jabal Nur karena cuaca sangat terik, selain juga karena sebagian jamaah Umroh sore kemarin sudah ada yg naik ke gua hira.
Kami segera menuju restoran dan mencari tempat sholat. Jam 13 an kita sudah meninggalkan kota mekah menuju Kuwait. Melewati gurun2 Arab saudi spt yg kami lalui waktu pergi.
Menjelang magrib kita lihat dari balik kaca Bus badai debu berputar2 menggulung ke atas. Laahaula walaa kuwata illa billah. Jarak pandang semakin dekat. Bus berjalan cukup lambat. Alhamdulillah, menjelang tengah malam sdh kembali normal, perjalanan relatif lancar. Sesekali mampir di rumah makan utk ke toilet, rehat dan sholat. Perjalanan pulang para jamaah umroh terlihat sangat kelelahan, hampir tidak terdengar suara obrolan spt waktu kita berangkat. Waktu lebih banyak diisi utk tidur selama perjalanan.

Day 7
Pukul 9 an pagi kita sudah memasuki border Arab Saudi-Kuwait, cek paspor, visa dan kelengkapan administrasi lainnya, lalu tak lama bus kami melaju kembali.
Sudah mulai terdengar riuh rendah suara anak2 bercengkrama sambil ngemil, berbagi makanan sesama peserta umroh.
Pak Supir asal Mesir ini pun tak ketinggalan, selalu menghangatkan suasana, sepekan bersama  sdh seperti keluarga ...kita ngobrol, becanda, dan tertawa. Dia bilang sy sering nyupir utk rombongan2 dr berbagai negara, dan sy rasakan yg paling nyaman di hati kl nyupir utk rombongan Indonesia. Orang nya ramah, baik, ga suka marah2
Jam 12.30 siang kita memasuki kota kuwait, semua kembali ke masjid jabriya. Terlihat dr dalam Bus Anggota keluarga atau teman sudah berdatangan untuk menjemput. Dan kami di jemput oleh Ka Akim. Alhamdulillah ‘ala salaamat....

Puji Syukur pada Allah Rabb Semesta Alam, yang sudah mengizinkan aku menjadi tamu Allah di haramain. Terima kasih sebesar-besarnya untuk para panitia Umroh berkat kerja keras mereka semua umroh ini berjalan dengan lancar, juga pada Ka Akim, Ayu Iyen , Alvi,  atas bantuan yg tak terhitung, juga pada pembimbing umroh Bang Aziz dan Ustazah Latifah, juga para peserta Umroh terutama Bus 1, dengan hangatnya ukhuwah menambah kekhusyuan baik dalam perjalanan maupun prosesi umroh. Dan semua pihak yg telah membantu hingga umroh ini selesai. Semoga Allah membalas dengan pahala berlipat, keberkahan hidup dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga kita semua dikumpulkan kembali bersama Rasulullah di syurgaNya kelak. Amin Ya Rabbalalamiin.
Mohon maaf atas segala khilaf