Sunday, March 8, 2009

Konser ala Kuwait

Kata konser paling menakutkan untuk ku. Aku paling ga suka datang ke keramaian apalagi untuk nonton konser. Waktu dulu di kampus paling kalo ada nasyid di balairung UI, ato parade nasyid PKS di Gelora Bung Karno (karena dipisah laki2 dan perempuan). Itupun jaraaaaaaang banget ga setahun sekali.

Mangkanya waktu fina ngajak aku kemaren malem ke konser aku udah paranoid. Pasti rame, ikhtilat, ga menyenangkan. Tapi karena ini di tempat yang berbeda, ini bukan Indonesia, dalam hati mungkin beda...kaya apa yah? Siapa yang nyanyi? Aku jadi tertarik tanya2....boleh lah dicoba. Kaya apa yah konser di Kuwait?

Jam 6 setelah sholat magrib, aku segera turun nemuin Fina yang udah kegirangan mau ketemu idolanya...Afasi..... Penyanyi nasyid Kuwaiti. Tak lupa membawa air mineral 2 botol lalu daftar ulang nama kita ke Abla Jihan. Kalo terlambat, bisa jadi nama kita langsung diganti ama orang lain. Dan sebaliknya, yang terjadi padaku,aku dan Fina belum daftar sebelumnya, karena kita re- register lebih awal kita menggantikan nama2 yang sudah termaktub.

Abla Jihan memberi toleransi hingga jam 6.20. setelah ditunggu-tunggu ya sudah kita menuju bus. Di bus beliau memanggil nama2 kita satu persatu. Ternyata pas dihitung ada yang belum tertulis di daftar tapi dia ada di bus. Aku kaget beliau konsisten banget, kalo nama ga tertulis harus keluar dari bus gitu katanya. Ya Allah memang sedih melihat satu mahasiswi harus turun, karena ia terlambat daftar, walau udah naek bus dan di bus tersisa 2 bangku. Wah ini pelajaran berharga tentang konsistensi kalau ini diimplementasikan di semua ranah kehidupan mungkin tertib yah dunia.

Bus meluncur pukul 6.35. Lampu-lampu Kota Kuwaitdi malam hari terlihat sungguh indah. Semua gedung berpernak-pernik. Lampu warna-warni berkilauan karena belum lama tanggal 25 februari adalah hari kemerdekaan Kuwait (dari Inggris dan irak dijadikan satu). Dimana2 kita liat foto2 Amir(Raja) dalam ukuran yang sangat besar. Bahkan dari jendela ku kalo ngeliat ke arah gedung seberang jalan, foto amirnya menutupi gedung , kebayang kan besarnya.

Terus kita nyebayangin, berapa Dinnar yah yang mereka habiskan untuk mempercantik Kuwait dengan semua pernak-pernik tsb. Ya Allah......

Kita memasuki area yang ramai, terlihat dari kaca bus, mobil Polisi patroli disekeliling gedung. Polisi-polisi yang tinggi besar menggandeng Anjing2 pelacak yang besar2 banyaak sekali. Dalem hati takut juga, aku merinding, mana dingin malem2. Bus kita susah dapet parkir, akhirnya kita diturunkan di depan gedung dan jalan menuju pintu gerbang. Gedung ini sehari2 dipakai untuk Ice Skating. Letaknya didepan Liberation Tower (Al Burj At Tahriir) salah satu Landmark Kuwait.

Dari luar kita lihat antrian laki-laki di sebelah kiri gedung, dan antrian perempuan yang tak kalah panjangnya di depan gedung. Ya Allah, rame banget. Tapi perasaan ku lega ini sesuai dengan yg kuprediksi, laki-laki dan perempuan dipisah. Alhamdulillah. Tidak IKHTILAT.

Kita menuju antrian yang terakhir dan itu dekat pager saking udah panjangnya. Satu persatu surthoh (polisi) mempersilahkan kita menuju pintu masuk. Ada seorang penjaga keamanan yang selalu memperingati pengunjung untuk tdk membawa kamera. Haza mamnu' fii kulli makaan. Aku juga bingung kenapa kamera mesti dilarang. Moto gedung aja ga boleh, aneh. Toh itu bukan aurat. Moto pager aja dilarang. It doesn't make sense. Padahal semua juga punya mobile phone, yang tentu saja ada kameranya.

Setelah lumayan lelah berdiri kita ada di tengah2 lajur antrian. Eeeeeh datenglah segerombolan ibu-ibu dan anak2 menyelak didekat ku. Tak puas ada disitu mereka merayap-rayap dengan PD nya ke barisan didepanku. Waktu dia menyela didepan ku kita(orang2 thai dan indo) cuma saling perpandangan sambil dalem hati keki juga tapi kita ga respon. Kalo aku rela karena liat ada anak kecil yang digandeng ibunya lucu banget. Pas dia ke depan, yang banyak orang2 arabnya disitu, disemprot abis mereka. Lagian aneh banget, orang pada antri mereka nyelak. ibu2 arab yang diserobot ga tanggung-tanggung manggil pasukan polisi yang lagi pada gandeng anjing wakakakak. Kena deh tuh orang .....

Mereka ketakutan. Tapi apa yang terjadi? bukan nya antri ke belakang, malah dia balik ke antrian aku dan teman2 melayu, karena dia tau orang2 kita kalem2 dan ga akan marah. Ga sopan emang. Percuma ngeladenin orang kaya gitu buang2 energi, ngadepin anjing aja ga takut apalagi omongan kita, yah sudah kita saling berpandangan aja......Manusia tak punya rasa malu....Antri dooong. bebek aja antri...

Kini kita sudah sampai dimuka pintu gerbang. Semua mahasiswi dari sakan ku berkelompok ada 25 termasuk abla jihan. Kita masuk bersamaan. Tak habis disitu. kita antri yang kedua kali untuk screening tas dan badan. Polwan2 Kuwaiti sudah siap dengan alatnya. Nit nit nit begitu bunyi screening nya. Lalu ...bebas...... tak ada barang yg berbahaya ditemui di tas kami......kita masuk......wah gedungnya nyaman, sejuk, walaupun ramai. laki-laki di sayap kanan, dan perempuan di sayap kiri. Lampu2 di tempat audience dimatikan, yang nyala hanya yang di panggung. Berkelap-kelip, dengan background pemandangan ala timur tengah. MasyaAllah indah banget. Ada bangku untuk pembicara..akan ada dialog (muhadhoroh) tentang nasyid2 yang akan dibawakan.

Kami berjalan menyusuri tangga ke atas, yang di bawah sudah terisi semua. Aku liat ada bangku kosong di belakang, tapi harus melewati dua ummahat kuwaiti yang badannnya besar2 banget. Mereka ga mau beranjak tapi juga ga mau geser, terus gimana kita masuk? Akhirnya sebagian temen ku muter. Aku pikir ngapain mesti muter, jauh amat? aku cuma permisi aja ama mereka ternyata toh kita bisa lewat. Ibu2 itu males aja bergerak sedikit dengkulnya memberikan ruang untuk kaki kecil kita(dibanding kakinya) untuk lewat. Setelah lewat aku duduk dan tak mau melihat wajahnya yang menakutkan itu. Mana gelap lagi. Alhamdulillah Fina disampingku jadi aku tak bersentuhan langsung dengan ibu itu. Ya Allah padahal kita kaum muslimin kalo dlm majelis harusnya melapangkan majelis, memudahkan orang lain untuk duduk.....akhlak...itulah kuncinya. kenapa juga islam turun ....untuk akhlaq.....tapi kaum muslimin mengaku muslim tapi akhlaqnya terlupakan. kita memang sering meluapakan hal yang dianggap sepele tapi memudarkan makna keindahan islam karena itu.

"Wahai orang-orang yang beriman!Apabila dikatakan kepadamu berilah kelapangan di dalam majelis-majelis maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk mu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu maka berdirilah niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan." (Al-Mujadilah:58)


Astagfirullah....dan pesan untuk ku, selain tidak melakukan hal yang sama, aku juga harus sabar menghadapi orang yang tak berakhlaq..itulah konsekuensi hidup berjamaah di lingkungan masyarakat, dan ini pula yang digambarkan Rosulullah bahwa orang yang berinteraksi dengan masyarakatnya jauh lebih baik dari pada orang yang menyendiri.....karena teruji akhlaqnya, imannya dan keikhlasannya.

Alhamdulillah ala kulihal kita dapet bangku. Masih banyak yang antre. Lalu muncul lah idolanya Fina....hehe...aku baru kali ini denger namanya. Beliau terkenal di Kuwait. Hampir di semua siaran radio atau TV Kuwait pasti kita mendengar nasyidnya. Latifah juga ringtone HP nya dari Nasyid Afasi hehe.

Wah makin rame audience. Wajah-wajah arab dengan semua ragamnya, di depanku ada juga yang berwajah chinese. Barisan di depanku dan belakang ku persis kebanyakan remaja. Mereka pada gossip, foto-foto pake HP nya, cekakak cekikik .....aku sih dengerin aja sekalian belajar bahasa lahjah kuwaiti. Ada ibu-ibu muda yang pada bawa anak kecil lucu2, ada ibu2 tua..semua bergabung.

Tepuk tangan bergerumuruh....ini yang aku paling ga suka. Pening aku dengernya. Para remaja teriak-teriak. Aku juga penasaran kaya apa yah dia, pas dia jalan ke arah panggung, masih belum terlalu jelas, semua pada berdiri. Kebetulan orang didepan kita tinggi2. Baru pas beliau udah di atas panggung baru jelas. Bapak-bapak mungkin di atas 40 thn, Posturnya cukup gemuk tidak tinggi sperti kebanyakan orang arab. Pakai Jubah putih dan sorban berjanggut agak panjang. Terlihat sangat rapih dan bersih. Ketika berkata2 walau aku ga ngerti semua tapi kedengerannya orang yang sangat soleh. Beliau hafiz qur'an (hafal 30 juz). Subhanallah

Talkshow pembukaan sekitar 15 menit. Baru beliau mulai menyanyi nasyid, setiap selesai menyanyi ada ulasan tentang nasyid2 nya. Yang sangat mengharukan ketika dia menyanyiakn nasyid tentang ibu, terdengar suara nya makin samar karena isakan tangisnya, beliau sangat menghayati isi nasyidnya.....lalu dia mengelap air matanya dengan tisu yang mungkin sudah ia siapkan karena dia merogoh dari saku gamisnya.......lalu di ulas oleh MC seusai ia menyanyi, aku juga jagi teringat uma ku..hikshikshiks......Surga dibawah telapak kaki ibu...Al-jannah taht aqdaam al ummahaat. Sayang bahasa arab ku minim banget, intinya beliau menceritakan bagaimana Rosulullah SAW sangat menjunjung dan memuliakan ibu, siapa orang yang pertama harus dihormati Rosulullah menyebutkan ibu tiga kali baru bapak. Lalu Afasi dan MC tsb bercerita ttg perjuangan ibu mengurus anak-anak, di tengah malam, dll......Umma, uhibbuki mami.....

Semua nasyid nya sungguh menenangkan hati. Aku juga jadi jatuh hati ......suaranya subhanallah merdu bening bersih .....Allahuakbar. Dan dalam bahasa arab asleee....bahasa ahlul jannah yang aku belum ku kuasai sepenuhnya hiks hiks... jadi iri ama Fina....dia nganggung-ngangguk terus selama talkshow.....kalo aku pening karena ga ngerti haha....

Terus di tengah acara ada break, Fina ngajak aku ke Al Hamam, dekat pintu masuk di sayap kanan panggung. Alhamdulillah WC nya bersih. Terus karena laper kita berniat untuk jajan di Kafetaria di sampingnya. Tapi ya Allah semua mahaaaaal banget. Kita memutuskan membeli jagung campur keju di cup....1/2 KD. Alhamdulillah kenyang....karena nanti pas kita balik ke asrama kafetaria udah tutup.

Di akhir acara Afasi menyanyikan Natioanl Anthem Kuwait....aku berniat ngafalin, tapi ternyata Fina juga ga tau lirik nya, cuma Reff nya aja...haha....Semua audience berdiri mengibarkan bendera kuwait dari plastik yang mereka bawa, pas banget momen nya masih memperingati hari kemerdekaan Kuwait.

Maasalaamah.....

Acara ditutup....kita keluar gedung menunggu teman2...foto2 bersama Abla Jihan....Sambil menunggu aku liat banyak juga anak-anak kuwaiti yang cacat, down syndrom, dll... keluar dari gedung. Ada yang memakai kursi roda. Ya Allah kita bersyukur yah normal. Aku jadi keinget kata mba Win di acara Parade Bakso PKS lalu, katanya tingkat kelahiran tidak normal cukup tinggi di Kuwait salah satu sebabnya karena kebanyakan mereka menikah dari akar keturunan yang dekat. Maka benar lah apa yang disarankan Islam, semakin jauh kekerabatan semakin baik utk kualitas genetic keturunan kita.....

" Wahid isnan stalatsa......arba`a wa ishriin..bas yalla...ruuh " gitu kata abla jihan.....ayo pergi udah kumpul semua....bus kita nunggu jauh di depan pintu gerbang.

Alhamdulillah tiba di sakan dengan selamat sekitar jam 11 an malam........Fina kutahan di kamarku sebentar untuk ngecek PR ku dari ustad Ya'kub......

Wednesday, March 4, 2009

Pertemuan PPI dengan Dubes


Tgl 13 februari 2009 kita diundang oleh Pak Dubes untuk makan siang bersama di rumahnya yang biasa disebut Wisma Duta.

Aku ama FIna dijemput Latifah ba'da juhur sekitar jam 12.30 an. letaknya di Qurtuba, tak jauh dari Kaifan sekitar 10 menit. lewat jalan pemukiman masyarakat Kuwait. Jadi kita bisa melihat lebih dekat rumah2 orang kuwait.

Daerah ini lebih banyak perumahan pribumi. Rumahnya besar-besar banget. Nah, Pak Dubes nyewa salah satu rumah tsb. Waktu kita merayakan Idul Adha, kita juga makan-makan di rumah beliau tapi pake tarub di depan rumah. Sekarang kita, PPI, makan siang di dalam rumahnya.

Kita tamu pertama yang datang. Anak-anak PPI yang lain belum tiba. Langsung ke ruang tamu. jadi kebayang deh betapa nyamannya rumah2 orang Kuwait. Rumah yang Pak Dubes sewa sebenarnya tak begitu besar dibanding rumah-rumah pada umumnya, tapi segitupun tetep aja untuk kita yang biasa di rumah Indonesia uumumnya, itu ukuran yang sangat besar.

Ibu Dubes datang menghampiri kita diikuti Pak Dubes. Ibu sedang sakit radang tenggorokan, jadi ngomongnya ga bisa bersuara. Sedangkan Bapak terlihat sangat lelah. Tapi mereka mencoba untuk ramah, sesekali Bapak kelihatan memicingkan matanya yang sedikit berair. Sepertinya kurang tidur. Mungkin memang melelahkan yah jadi duta besar. Apalagi permasalahan di Kuwait. Mereka juga banyak meeting2, di buku tamu sebelum kita ke ruang tamu, kita menulis nama kita, terlihat di halaman sebelumnya meeting2 dubes dgn organisasi2 dll.

Satu persatu para anggota PPI bermuncualan. Kita ngobrol2 seputar perkembangan kuliah, kampus, bagaimana sebaiknya perekrutan mahasiswa baru utk program beasiswa dll. Salah satu diplomat juga hadir, pak Jati, beliau temen Cici dan Jodi, temenku yang diplomat di USA.

Setelah ramah tamah, bu dubes memberi isyarat sambil tersenyum lebar untuk segera makan siang sekitar jam 2-an...wah kebayang kan lapernya...karena kita sengaja ga makan dari asrama. dan subhanallah, akhirnya....

Menu indonesia tercinta sudah terhidang:

Sop daging, udang goreng, telur balado, sayur tumis, gado-gado, nasi yang pulen,beragam jenis sambel.
Beragam jenis buah-buahan, Jus, soft drink, beragam cookies (kue-kue an) dan risol dll

Setelah aku ngambil jus mangga, aku amil anggur dan jeruk. Lalu menu utama nasi sedikit dan sop dan udang dan tak lupa sambel. Setelah itu gado-gado pake risol. Alhamdulillah ......

Aku sebangku dengan mba nita (istri Dian, mantan KaPPI), fina dan latifah. Ada 4 meja makan. Pa dubes bersama haidar dan dian. Anak-anak SMA duduk di meja yang lain.

Azan ashar terdengar. kita memutuskan utk pamit. Aku juga lelah karena paginya nyuci selimut. dan kita juga ga tega liat Pa dubes dan Ibu yang sudah terlihat lelah.

Sayangnya, di pertemuan ini kita tidak diberikan waktu untuk benar2 bercerita tentang pengalaman kita masing-masing. hanya orang tertentu aja yang ngomong langsung dengan Pa Dubes. ketika di ruang tamu pun hanya orang yang duduk di dekatnya yang banyak bicara. Padahal sebenarnya ini momen penting untuk mendengarkan keluhan atau prestasi apa yang sudah dicapai tiap anggota PPI yang mungkin perlu di kaji seksama.

Ala kulihal, pertemuan ini bisa jadi pelepas kangen antar anggota PPI setelah ujian yang penat.