Saturday, October 11, 2008

TKW-TKW & Study Club KBRI ku




Alhamdulillah Hari ini mulai study club. Kita, anak2 baru diberi kursus an bhs. arab gratis oleh bang Dian. Dia tamatan fak. syariah Kuwait University. Katanya ini bentuk pengabdiannya pada bangsa dan negara. Ini terbuka utk siapa aja. Subhanallah. Tadi mulai dari kerangka dasar bahasa arab : Ism, Fiil & Harf.




Aku dijemput di asrama jam 9 an. Di mobil sudah terlihat, Mba Nita (istri bang Dian), Yanto& Ari. Kita menuju KBRI, yang letaknya dekat dengan asramaku(walking distance). Parkiran di depan Embassy agak sempit, dan biasanya memang utk tamu atau dubesnya. Kita parkir di belakang gedung KBRI. Dari belakang terlihat sepi, tapi pas masuk ke Lobby, masyaAllah rameeee bgt ternyata di dalam. Mereka adalah para TKW. Aku tanya ke salah satu staff KBRI," pak bukannya sabtu hari Libur di Kuwait?" lalu dijawab: " Kasus banyak gini ga mungkin kita libur" Terus si Ari nunjuk ke tumpukan map hijau, "itu tu ka' nita tumpukan kasus TKW bermasalah di Kuwait.




Gedung belakang KBRI itu disulap menjadi tampat penampungan para TKW bermasalah. Kita ga akan menemui situasi seperti ini di Kedutaan Spanyol di Kuwait, atau negar2 lainnya. Karena negara mereka ga meng-expor pembantu. Pantes katanya jadi Dubes Kuwait atau negar2 timur tengah pasti pusing. Dan kasus TKW paling banyak ditemukan di Kuwait.




Tadi pas kita mau turun tangga ada ruangan kaya bawah tanah gitu tempat para TKW yang kabur. Si Ari teriak," Ka' nita liat tuh mata mba itu bonyok, pasti itu abis dipukulin" Lalu kata mba nita, " Liat deh itu anak pembantu tu, anak nya ga terlihat berwajah indonesia, ya dia diperkosa" Laailahaillalah..masyaAllah.laahaulawalakuwwata illa billah....Aku merinding ngeliatnya. Miris sekali. Negri kita yang kaya, tidak bisa mensejahterakan penduduknya hingga mereka rela ke sini. Lalu mereka diperlakukan seperti ini. MasyaAllah




Setelah study club selesai, aku melewati beberapa TKW, dan menyempatkan bercakap2 dgn mereka. Mereka terlihat sangat minder, mereka sangat merendahkan suara dan sangat berusaha utk menghormati kita. Mungkin mereka pikir kita pejabt bru KBRI kali ya..." Iya bu saya sedih, aku ga digaji ama majikan ku ampe 14 bulan, saya kesel " (dia ngomongnya juga nervous gonta-ganti aku saya, sambil menundukan wajah) mereka terus bergantian bercerita tentang nasib mereka, seolah mereka ingin menumpahkan semua rasa pada ku, sayangnya bang dian keburu memberi sinyal agar kita bergegas keluar karena mereka ada urusan lain, dan harus mengantar aku dulu ke asrama.




Tapi sekarang ini apalah daya ku? Belum ada bayangan apa yang kira2 bisa kulakukan utk membantu mereka selain doa, semoga mendengar dan memberinya senyum bisa melegakan nafas mereka sesaat tadi.

3 comments:

Unknown said...

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Subhanallah... is this my dearest Anita, Al Azhar 01?

Thank you very much for inviting me to your blog.

Senang sekali bisa baca petualangan Anita di negeri nun jauh di sana.

Wish you all the best.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Frina

Unknown said...

Ya, kasus TKI serupa juga banyak di temui ketika saya studi di Taiwan. Miris sekali mendengarnya. Masalah TKI seperti itu tidak akan pernah habis utk diselesaikan..Selalu muncul dan kian bertambah parah. Jadi sedih :(

anita rumsyah said...

Wasalam mba..Alhamdulillah sekarang aku udah back home to bogor hehe..kapan2 kita ketemuan yu mba..i wish you too all the best..thanks a lot for vistiting this amateur blog of mine

Dear Erna..you are right cuma bisa berdoa ya